KABAR.PACIRAN.COM – GERIMIS tipis menemani perjalanan saya dan istri Kamis (15/2) sore. Maklum istri yang lagi mengandung lima bulan ngidam berat ingin jalan-jalan ke masjid Ampel. Sekedar salat magrib dan ngaji malam Jumat di sana. Saya sebenarnya keberatan karena cuaca tampaknya semakin suram. Tapi apa boleh buat istri bersikeras.
Benar saja, ketika sampai di Jalan Embong Malang angin berpadu hujan berhembus dan mengguyur deras. Membuat motor sempat oleng kanan dan ke kiri. Seketika saja saya langsung menepi tepat di depan depot rawon setan. Baru kali itu saya singgah di depot tersebut.
Dan betapa senangnya di dinding depot terpampang jelas nama dan foto Pak Bondan beserta pemilik depot. “Jika ada foto Pak Bondan pastinya depot ini masakannya pasti makyus,” pikirku. Tanpa pikir panjang. Kami pun pesan dua porsi rawon setan. Kebetulan perut ini juga lapar. Pikiranku pun kemudian terngiang-ngiang ke Pak Bondan. Bukan karena sosoknya sebagai pembawa acara kuliner yang terkenal itu. Tapi rekam jejaknya sebagai jurnalis investigasi yang banyak saya dengar dari wartawan senior dulu dan dari buku-buku beliau yang sudah menjadi bacaan wajib bagi mahasiswa. Khususnya pada jurusan komunikasi jurnalistik investigasi. Satu bidang yang kemudian melambungkan namanya bahkan di dunia internasional.
Beberapa hasil investigasinya yang fenomenal seperti “Neraka di Laut Jawa Tampomas II”. Laporan investigasi yang dibukukan itu mengisahkan tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tampomas II. Kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) itu tenggelam di perairan Masalembo Laut Jawa atau di sebelah sisi utara Pulau Madura.
Sebelum tenggelam, kapal nahas sarat penumpang dan barang diketahui bertolak dari Jakarta menuju Sulawesi. Celakanya, dalam perjalanan mengalami kebakaran hebat menyebabkan ratusan penumpang tewas terbakar dan tenggelam. Musibah yang terjadi pada 27 Januari 1981 itu kemudian juga direkam Iwan Fals lewat lagu yang berjudul “Tampomas”.
Lalu apa hasil laporan investasi Pak Bondan yang tak kalah fenomenal lainnya? Ya, apalagi kalau bukan skandal penipuan eksplorasi tambang emas PT Bre-X Corp di Busang, Kalimantan Timur. Sama seperti sebelumnya, laporan investigasinya itu juga dibukukan dengan judul “Bre-X: Sebungkah Emas di Kaki Pelangi”.
Karena laporannya itu, di penghujung orde baru, Pak Bondan digugat oleh menteri pertambangan IB Sudjana. Di pengadilan, pria yang lahir 29 April 1950 itu kalah. Tak tanggung-tanggung ia harus membayar sekitar Rp 2 triliun ditambah permintaan maaf di media dan tentunya peredaran buku hasil investigasinya ditarik serta dilarang beredar. Lalu apa sebenarnya yang membuat berang pemerintah orde baru lantaran hasil investigasinya?
Pada dekade 1990, perusahaan Bre-X mengklaim telah menemukan sebuah gunung dengan kandungan emas terbesar di dunia. Klaim itulah yang kemudian menarik para investor untuk membeli saham Bre-X. Atas temuan itu, pemerintah Indonesia kemudian memberi lampu hijau eksplorasi bagi perusahaan tambang asal Kanada tersebut.
Saham Bre-X laku keras di bursa saham yang sebelumnya hanya 27 sen melonjak menjadi US $ 192. Kenaikan harga saham yang fantastis itu kemudian membawa Michael de Guzman sosok dibalik “penemu”mendadak menjadi seorang milyuner. Guzman sendiri adalah ahli geologi dan direktur eksplorasi Bre-X.
Namun para investor rupanya belum menyadari bahwa mimpi bongkahan emas di Busang hanya tipuan belaka Guzman. Sadar tipuannya akan terbongkar. Guzman kemudian menghilang. Skenario dijalankan, selang beberapa waktu sesosok mayat ditemukan dengan wajah hancur. Mayat itulah yang kemudian diyakini sebagai Guzman yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari helikopter yang ditumpanginya menuju ke Busang.
Namun karena kejelian yang kuat. Pria yang akrab dengan kata makyus itu menyakini mayat yang ditemukan di hutan Busang itu bukan Guzman. Karena banyak kejanggalan. Salah satunya struktur gigi mayat yang ditemukan utuh. Sedangkan Guzman sendiri mempunyai gigi palsu yang tiap tidur dicopotnya. Motif bunuh diri kemudian dicoret. Hilangnya Guzman kemudian terkuak karena hendak melarikan diri dari kejaran investor.
Skandal tersebut jelas menampar pemerintah waktu itu. Karena pemerintah Indonesia waktu itu bisa dengan mudah memberikan izin eksplorasi tanpa mengecek kebenaran di Busang. Cerita mengenai Bre-X sendiri kemudian menjadi sebuah inspirasi sebuah film berjudul “Gold” yang didasarkan (based true event) hampir persis dengan skandal penipuan tambang emas terbesar itu.
Saat menelusuri skandal Bre-X, usia Pak Bondan sudah mencapai 47 tahun. Dan tepat pada tanggal 29 November tahun lalu beliau menghadap-Nya. Namun setelah 28 tahun sudah berlalu sejak skandal itu. Karya dan namanya tetap saja masih aktual dipelajari di ruang-ruang kelas mahasiswa jurnalistik atau tiap-tiap pojok warung makan di nusantara.
(MIR)
KABAR PACIRAN - Beberapa saluran air di dusun Jetak, desa Paciran, kabupaten Lamongan, mulai hari ini dinormalisasi untuk mengantisipasi ancaman genangan air pada saat musim hujan, Jumat (04/01/2019) pagi. Kepala dusun Jetak Bagus Setiyawan mengatakan, saat ini ada beberapa saluran air yang dinormalisasi. "Saat ini ada banyak saluran penghubung yang sedang kami kerjakan. Terutama pengerukan endapan yang ada di setiap saluran," jelasnya kepada redaksi Kabar Paciran. Program normalisasi ini dikerjakan bersama warga yang sangat antusias. Hal ini senada dengan program pemerintah pusat yang dituangkan dalam program desa, yang mengusung asas gotong-royong, juga sering di galakkan dengan selogan PKT (Padat Karya Tunai). Dalam kerja bakti tadi pagi, warga secara tak sengaja didatangi tamu biawak, oleh warga sekitar hewan ini biasa disebut 'Nyabek". Demi kelancaran dan kenyaman bersama, biawak tersebut ditangkap untuk diamankan. Foto: Bagus Setiyawan.
KABAR PACIRAN - Menjelang pergantian tahun pihak operator seluler Telkomsel mengadakan program Poin Renovasi Sekolah. Program Renovasi Sekolah dimulai dari tanggal 1 Oktober - 31 Desember 2018. Program tukar Poin ini untuk membantu Renovasi Sekolah di Timur Indonesia dengan cara menukar Telkomsel POIN yang anda punya. Pelanggan Telkomsel bisa menukarkan Telkomsel POIN miliknya untuk membantu renovasi puluhan sekolah di daerah Indonesia Timur. Untuk mengecek poin yang anda miliki cukup *777#. Program ini dapat diikuti seluruh pelanggan Telkomsel. Baik yang memiliki nomor Telkomsel baru atau lama yang masih aktif baik pascabayar maupun prabayar. Apabila anda memiliki Poin lebih dari 20 Poin. Anda dapat melakukan tukar poin berulang kali. - Tukarkan 20 Telkomsel POIN yang dimiliki melalui SMS dengan format: SEKOLAHKU kirim ke 777. POIN yang terkumpul akan dibagi rata untuk 48 sekolah di area Indonesia Timur. - Jika Anda ingin mendonasikan POIN secara langsung untuk sekolah yang...
Pada hari ini tim Redaksi Kabar Paciran berkesempatan mewawancarai Ahmad Farid , anggota Bawaslu Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Kamis (10/01/2019). Barangkali tidak banyak yang tahu bahwasannya sosok yang yang kami wawancarai ini sempat viral di media daring, setelah memperingatkan artis Arumi Bachsin. Saat menghadiri acara jalan sehat kaum perempuan di desa Tunggul, Kecamatan Paciran, pada gelaran Pilgub Jawa Timur Tahun 2018 yang lalu. Dibawah ini akan kami kutipkan kembali hasil wawancara kami dengan Pak Ahmad Farid. Pemilu akan dilaksanakan pada hari apa Pak? "Seperti kita ketahui bahwa gelaran pesta demokrasi atau yang biasa kita kenal dengan istilah 'Pemilu' akan digelar besok pada hari Rabu tanggal 17 April 2019 . Pemilu tahun 2109 ini akan memilih DPRD Kabupaten Lamongan , DPRD Provinsi Jawa Timur , DPR RI , DPD RI , dan Presiden RI . Jadi, besok saat hari pemilihan, setiap pemilih akan menerima 5 macam kertas suara." Berapa jumlah TPS yang...
Komentar
Posting Komentar