CERITA DESA WERU YANG TIDAK BANYAK ORANG TAHU
Oleh : Imroatul Imaniah
Mahasiswi UNISLA II Paciran
Ada banyak hal yang terjadi dan tersimpan dari tanah kelahiranku sekaligus tempat tinggalku. Saya dengar dan dapati ketika mendengar cerita orang tua terdahulu yang hidup sebelumnya dengan segala bentuk cerita dan misteri yang tersimpan selama ini. Hidup memang penuh misteri di mana tidak akan pernah tahu bagaimana kehidupan ke depan akan terjadi, misteri bukanlah masalah untuk dipecahkan tapi kenyataan untuk dialami.
Pernah ada seseorang yang berkata padaku bahwa dahulu ada sebuah “Makam Ndowo” yang konon sering dipuja-puja oleh masyarakat setempat yang telah lalu, dengan membentuk lingkaran seperti Wer. Wer-wer disini berada di tengah-tengah yang jauh dari perkampungan masyarakat, karena pada saat itu masih belum tersedia banyak rumah seperti sekarang ini, saat ini tempat itu dijadikan PKU (Pembina Kesejahteraan Umat). Dan itulah mengapa disebut Desa Weru.
Desa Weru termasuk daerah pesisir yang masyarakatnya terkenal akan karakter yang keras, kumuh dan kecerdasannya yang tinggi. Aku pernah mendengar cerita bahwa warna pasir Desa Weru berbeda jika dibandingkan dengan warna pasir pesisir desa sebelahnya. Dari warna pasir ini kita ketahui pasir pesisir weru ini identik dengan warna putih yang menarik dibandingkan pasir lainnya.
Dan itupun tidak akan bisa kita tipu apa yang nyata di kehidupan karakter manusianya juga. Boleh kita percaya ataupun tidak, bahwa individu masyarakat desa Weru sangatlah beda dan mungkin spesifik untuk tingkat kecerdasan, kemandirian dan daya juang yang tinggi jika berada di luar daerah. Yang maknanya, jika warga desa Weru keluar dari desa, keunggulan-keunggulan itu pasti muncul dan bisa diperhitungkan di luar daerah. Tetapi jika warga desa Weru itu kembali kembali kedaerah asalnya, otomatis hal yang sama pasti seperti semula.
Mungkin warga Weru sendiri tidak asing jika mendengar kalimat “WONG WERU NEK KAPAN METU NEK NJOBO IKU KATOK PINTERE TAPI NEK KAPAN MBALIK NEK WERU JEBULE PODO KABEH”. Kalimat ini menjadi penyemangat warganya jika ada niat merantau keluar daerah.
Dari
sinilah sebuah makna yang bisa diambil manfaatnya, mungkin ada benarnya
setiap daerah memiliki kearifan lokal dan keunggulan masing-masing.
Komentar
Posting Komentar