Sejak awal kemunculannya di muka bumi, covid19 ini langsung memukau sebagian besar penduduk bumi. Iya, hanya sebagian besar saja, karena di Indonesia malah dijadikan bahan lawakan.
Selain lawakan, dengan adanya virus ini juga melahirkan banyak sekali teori konspirasi yang saya rasa tak perlu saya jelaskan di sini, karena bisa sangat panjang.
Saya di sini hanya ingin bercerita (read: maido) tentang kelakuan warga Negara Indonesia raya menyikapi pandemi ini. Terutama ketika pemerintah membuat kebijakan preventif dengan mengisolasi diri selama 14 hari.
Beragam respon pun bermunculan, ada yang dengan santuy berlibur, ada juga yang berkunjung ke warnet, dan ada juga yang menggelar istighosah (secara berjamaah).
“Loh emang kenapa kalau istighosah ?”
“Istighosah kan bisa menangkal berbagai madhorot, termasuk virus”
Hmmm, Saya ndak tahu sih di saat seperti ini kegiatan tersebut bertujuan untuk apa. Apakah dalam rangka menguji kemampuan doa atau hanya membuktikan bahwa corona tidak akan masuk dalam lingkungan Islami, saya ndak tahu. Namun saya kira untuk saat ini kita memang diharuskan untuk menghindari keramaian.
La wong sholat saja dianjurkan di rumah saja kok.
Eits, bukannya saya meragukan kemampuan doa, namun sebagaimana yang sering kita dengar bahwa doa itu harus diiringi dengan tindakan. Ibaratnya ketika mau naik motor, ya kita doa dulu, namun kalau udah doa tapi tetap ndak pake helm dan kebut-kebutan di jalan, bukankah ini namanya bunuh diri ?
Jadi bukan substansi dalam doa, tapi cara kita berdoa. Berdoa itu baik, hanya saja cara berdoa yang perlu dikelola. Bisa dong berdoa di rumah masing-masing, atau pake aplikasi apa gitu biar bisa saling terhubung. Atau mungkin tetap bisa dilakukan untuk orang yang berada dalam suatu karantina (pondok) tanpa melibatkan masyarakat luas. (dengan catatan tetap menjaga kebersihan dan menghindari salam-salaman).
Eitss tidak hanya istighosah lo… di suatu wilayah pulau S, Ada juga yang tetap menyelenggarakan pengajian dengan mengundang masyarakat luas, bahkan menggunakan jargon yang sangat menarik dan informatif seperti “Syiah lebih berbahaya daripada virus corona”.
Luar biasaaa sekalii, saya jadi bertanya-tanya, kenapa informasi sepenting ini baru saya ketahui???
Sepertinya untuk masalah yang ini bukan kapasitas saya memberikan komentar, Karena memang kemampuan saya belum sampai kesana. Mari kita doakan saja semoga mereka bisa kembali menggunakan akalnya seperti manusia normal pada umumnya…. Amiien..
***
Terlepas dari semua respon warga Negara Indonesia Raya tersebut, Lantas solusinya bagaimana???
Saya bukan dokter atau tenaga medis, saya hanya manusia biasa yang memiliki akal sehat, jadi solusi yang bisa saya tawarkan adalah memakai akal sehat, saya tidak menyalahkan orang yang berdoa, karena berdoa juga penting, namun bukan berarti hanya dengan berdoa maka masalahnya selesai.
Sekedar mengingatkan, bukankah Islam datang itu sebagai way of life. Islam datang itu sebagai petunjuk dan pemecah masalah, bukan sekedar memberikan hukum saja kemudian masalahnya tidak selesai. Jadi tolonglah ini masalah kita bersama, mari gunakan pendekatan akal sehat.
Bagi yang mengikuti kasus covid19, maka akan sangat paham betapa mengerikannya pandemi ini. Ya gimana, virus ini sangatlah cepat dalam penyebarannya dan terkesan serampangan untuk menyerang siapa saja. Bahkan yang paling “aneh”, virus ini menyerang atlit. Iya atlit, yang hobinya olahraga dan hidup sehat itu lo.
Sudah banyak atlit yang terkena wabah ini, beberapa diantaranya adalah nama tenar seperti, M Arteta, Barzagli, Matuidi, Dybala dan sebagainya.
Kenapa ini bisa terjadi ? jawaban sederhananya adalah faktor imun. Sesehat apapun tubuh kita, kalau imun sudah menurun maka akan mudah terjangkit virus ini apalagi jika berkontak langsung dengan penderita. Dan meskipun imun kita kuat pun, kita masih membawa virus ini yang berakibat bisa menularkan pada orang lain.
(Bukan nakut-nakutin, cuma FYI ajah biar sama-sama tahu)
Bahkan ada yang mengatakan jika cuci tangan dan pola hidup yang sehat (bersih) saja tidak menjamin kita terhindar dari penyakit ini. Misalnya kita selalu mencuci tangan dan hidup sehat, namun kita ndak pernah tahu kan piring kita bersih apa ndak? makanan kita higenis apa ndak? si penjual makanan atau bahkan tukang parkir yang mindahin sepeda motor kita bersih apa ndak? resikonya bisa dimana saja.
Ibarat udah beli masker mahal-mahal, nyari handsanitizer susah-susah, eh pas di jalan ketemu teman lama kemudian ngobrol dan salaman, dan sialnya kita ndak tahu teman kita habis dari Negara yang terdampak corona dan tertular di sana. Hasssuu sekaliii bukan?
Jadi ndak ada ceritanya seorang manusia normal (read: bukan Luffy, Naruto atau tokoh anime lainnya) bisa kebal terhadap virus ini hanya karena pola hidup sehat saja. Nah, oleh sebab itu, sebisa mungkin kita menghindari kerumunan, ya kan kita ndak tahu bakal tertular oleh siapa. Karena sakit itu bukan takdir, sakit itu pilihan. Orang sakit pasti ada penyebabnya, dan ia sendiri yang memilih penyebab sakitnya.
***
Namun dari semua kegelisahan ini, masih ada hikmah yang bisa kita jadikan pelajaran. Saya setuju dengan pernyataan dari om Deddy Corbuzier, “Segala sesuatu yang negatif ada sisi positifnya, Amerika pada saat itu sedang ribut sama China tentang perang dagang, Iran berantem sama Amerika, Korea Selatan dan Korea Utara, Indonesia dengan isu radikalisme dan sebagainya, kemudian tiba-tiba dunia diberikan musuh bersama yang bernama covid19, agar bisa bersatu dan saling menguatkan”.
Yah, tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu cara paling sederhana untuk bersatu adalah menemukan musuh bersama. Dan ketika dunia sedang kacau oleh perbedaan serta permusuhan, Covid19 hadir di tengah-tengah kita dan menjadi musuh bersama.
Mari saling menguatkan.
Mari saling memberi semangat.
Kita bisa melaluinya bersama-sama.
Afiqul Adib, anak kos
KABAR PACIRAN - Beberapa saluran air di dusun Jetak, desa Paciran, kabupaten Lamongan, mulai hari ini dinormalisasi untuk mengantisipasi ancaman genangan air pada saat musim hujan, Jumat (04/01/2019) pagi. Kepala dusun Jetak Bagus Setiyawan mengatakan, saat ini ada beberapa saluran air yang dinormalisasi. "Saat ini ada banyak saluran penghubung yang sedang kami kerjakan. Terutama pengerukan endapan yang ada di setiap saluran," jelasnya kepada redaksi Kabar Paciran. Program normalisasi ini dikerjakan bersama warga yang sangat antusias. Hal ini senada dengan program pemerintah pusat yang dituangkan dalam program desa, yang mengusung asas gotong-royong, juga sering di galakkan dengan selogan PKT (Padat Karya Tunai). Dalam kerja bakti tadi pagi, warga secara tak sengaja didatangi tamu biawak, oleh warga sekitar hewan ini biasa disebut 'Nyabek". Demi kelancaran dan kenyaman bersama, biawak tersebut ditangkap untuk diamankan. Foto: Bagus Setiyawan.
KABAR PACIRAN - Menjelang pergantian tahun pihak operator seluler Telkomsel mengadakan program Poin Renovasi Sekolah. Program Renovasi Sekolah dimulai dari tanggal 1 Oktober - 31 Desember 2018. Program tukar Poin ini untuk membantu Renovasi Sekolah di Timur Indonesia dengan cara menukar Telkomsel POIN yang anda punya. Pelanggan Telkomsel bisa menukarkan Telkomsel POIN miliknya untuk membantu renovasi puluhan sekolah di daerah Indonesia Timur. Untuk mengecek poin yang anda miliki cukup *777#. Program ini dapat diikuti seluruh pelanggan Telkomsel. Baik yang memiliki nomor Telkomsel baru atau lama yang masih aktif baik pascabayar maupun prabayar. Apabila anda memiliki Poin lebih dari 20 Poin. Anda dapat melakukan tukar poin berulang kali. - Tukarkan 20 Telkomsel POIN yang dimiliki melalui SMS dengan format: SEKOLAHKU kirim ke 777. POIN yang terkumpul akan dibagi rata untuk 48 sekolah di area Indonesia Timur. - Jika Anda ingin mendonasikan POIN secara langsung untuk sekolah yang...
Pada hari ini tim Redaksi Kabar Paciran berkesempatan mewawancarai Ahmad Farid , anggota Bawaslu Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Kamis (10/01/2019). Barangkali tidak banyak yang tahu bahwasannya sosok yang yang kami wawancarai ini sempat viral di media daring, setelah memperingatkan artis Arumi Bachsin. Saat menghadiri acara jalan sehat kaum perempuan di desa Tunggul, Kecamatan Paciran, pada gelaran Pilgub Jawa Timur Tahun 2018 yang lalu. Dibawah ini akan kami kutipkan kembali hasil wawancara kami dengan Pak Ahmad Farid. Pemilu akan dilaksanakan pada hari apa Pak? "Seperti kita ketahui bahwa gelaran pesta demokrasi atau yang biasa kita kenal dengan istilah 'Pemilu' akan digelar besok pada hari Rabu tanggal 17 April 2019 . Pemilu tahun 2109 ini akan memilih DPRD Kabupaten Lamongan , DPRD Provinsi Jawa Timur , DPR RI , DPD RI , dan Presiden RI . Jadi, besok saat hari pemilihan, setiap pemilih akan menerima 5 macam kertas suara." Berapa jumlah TPS yang...
Komentar
Posting Komentar