Belakangan ini lini masa dan obrolan di masyarakat dijejali dengan obrolan tentang Virus Corona. Banyak orang mulai ramai membicarakan. Beberapa organisasi masyarakat mulai mengambil sikap. Bahkan pemerintah mulai menghimbau masyarakat (Pelajar) untuk beraktivitas di dalam rumah. Yang paling terbaru adalah kebijakan terkait dengan meliburkan sekolah sampai 14 Hari kedepan, terhitung sejak tanggal 16-03-2020.
Meskipun lini masa diramaikan dengan Virus Corona, ternyata belum banyak orang faham bagaimana dan apa penyebab Virus Corona itu sendiri. Masih minim edukasi yang diberikan pada masyarakat, sehemat pengartian masyarakat bahwa virus corona adalah virus mematikan. Hal itu membuat masyarakat jadi gagap dan panik menyikapi virus corona.
Seperti halnya edukasi tentang kenapa harus mengisolasi dan meliburkan sekolah selama 14 hari?
Sejak Virus Corona menyebar, diksi Inkubasi mulai sering dibicarakan. Yang perlu difahami, sebagian virus yang masuk ketubuh manusia membutuhkan masa inkubasi sampai muncul gejala terkait virus tersebut. Sederhanya, masa inkubasi adalah waktu yang dibutuhkan virus untuk berkembang sehingga dapat menimbulkan gejala pada orang yang terjangkit. Artinya, orang yang tertular virus tidak langsung menimbukan gejala-gejala tertentu. Orang tersebut akan terlihat biasa saja, sebagaimana orang sehat lainnya. Padahal di dalam tubuhnya terdapat virus.
Menurut WHO, Virus Corona memiliki masa inkubasi selam 14 hari. Oleh sebab itu penting dilakukan isolasi selama 14 hari untuk meyelesaikan masa inkubasi tersebut. Sehingga setelah masa isolasi berakhir, orang-orang yang terjangkit virus sudah menunjukan gejala dan mudah dideteksi.
Secara garis besar, libur 14 hari tujuannya bukan menghilangkan Virus Corona. Tetapi untuk memudahkan mendeteksi orang-orang yang terjangkit virus corona dan mengurangi risiko “penularan buta”.
Efektivitas Kebijakan Meliburkan Sekolah?
Berbagai kebijakan pemerintah pusat dan daerah bermacam variasi menghadapi wabah Virus Corona. Salah satu kebijakan yang dapat diambil yakni, meliburkan sementara proses belajar mengajar di sekolah dan universitas serta mengimbau mereka belajar di rumah. Kemudian membuat kebijakan tentang sebagian ASN bisa bekerja dari rumah dengan menggunakan interaksi daring (online) dengan tetap mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat. Selain itu, menunda kegiatan yang melibatkan banyak orang. Ada pula meningkatkan pelayanan pengetesan infeksi Covid-19 dan pengobatan secara maksimal dengan memanfaatkan kemampuan rumah sakit daerah bekerja sama dengan swasta.
Kebijakan pemerintah tentang meliburkan sekolah adalah kebijakan yang secara langsung dirasakan oleh pelajar. Namun, yang menjadi pertanyaan selanjutnya ialah bagaimana efektivitas dari kebijakan tersebut.
Secara tujuan, kebijakan tersebut perlu diapresiasi sebagai langkah sigap menyikapi wabah Virus Corona. Pun juga kebijakan tersebut sangat efektif untuk menangkal menularnya wabah virus corona. Tapi apakah para pelajar tersebut memahami maksud dan tujuan dari kebijakan tersebut? Selanjutnya, apakah para pelajar bisa mengimplementasikan maksud dan tujuan kebijakan tersebut?
Apakah mereka diberi sosialisasi tentang virus tersebut? Bagaimana penyebaran virus itu, lalu bagaimana mencegah atau bahkan menghindari penyebaran virus itu agas tidak tertular? Setidaknya meminimalisir penyebarannya.
Pada kenyataannya, setelah pengumuman kebijakan tersebut disampaikan melalui WAG, media sosial maupun secara langsung tak banyak pelajar mengimplementasikan maksud dan tujuan kebijakan tersebut. Di pusat keramaian kota (Mall dan Cafe) masih banyak pelajar yang asik nongkrong.
Dipelosok desa, para pelajar pun juga masih asik nongkrong di warung-warung kopi khas desa. Hal itu berbanding terbalik dari maksud dan tujuan kebijakan tersebut yang mengharuskan pelajar belajar di rumah serta membatasi aktivitas di luar rumah.
Selain edukasi terhadap pelajar, perlu juga ada edukasi terhadap orang tua, guru dan masyarakat. Sehingga semua elemen masyarakat bisa memahami maksud dan tujuan untuk mendukung dan mengawal kebijakan tersebut. Sangat disayangkan jika kebijakan yang telah dikaji sedemikian rupa tidak mampu membuahkan hasil seperti maksud dan tujuan kebijakan tersebut. Edukasi menjadi hal penting untuk mendukung terlaksananya dan tercapainya maksud tujuan tersebut.
Mari tingkatkan kewaspadan sebagai pelajar, implementasikan kebijakan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Mari bersama mengedukasi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar guna membantu pemerintah untuk mencegah tersebarnya wabah Virus Corona. Lamongan, 16 Maret 2020 Penulis: Dedi Kurniawan, Pemuda Dusun Dengok Penulis: Dedi Kurniawan, Pemuda Dusun Dengok
KABAR PACIRAN - Beberapa saluran air di dusun Jetak, desa Paciran, kabupaten Lamongan, mulai hari ini dinormalisasi untuk mengantisipasi ancaman genangan air pada saat musim hujan, Jumat (04/01/2019) pagi. Kepala dusun Jetak Bagus Setiyawan mengatakan, saat ini ada beberapa saluran air yang dinormalisasi. "Saat ini ada banyak saluran penghubung yang sedang kami kerjakan. Terutama pengerukan endapan yang ada di setiap saluran," jelasnya kepada redaksi Kabar Paciran. Program normalisasi ini dikerjakan bersama warga yang sangat antusias. Hal ini senada dengan program pemerintah pusat yang dituangkan dalam program desa, yang mengusung asas gotong-royong, juga sering di galakkan dengan selogan PKT (Padat Karya Tunai). Dalam kerja bakti tadi pagi, warga secara tak sengaja didatangi tamu biawak, oleh warga sekitar hewan ini biasa disebut 'Nyabek". Demi kelancaran dan kenyaman bersama, biawak tersebut ditangkap untuk diamankan. Foto: Bagus Setiyawan.
KABAR PACIRAN - Menjelang pergantian tahun pihak operator seluler Telkomsel mengadakan program Poin Renovasi Sekolah. Program Renovasi Sekolah dimulai dari tanggal 1 Oktober - 31 Desember 2018. Program tukar Poin ini untuk membantu Renovasi Sekolah di Timur Indonesia dengan cara menukar Telkomsel POIN yang anda punya. Pelanggan Telkomsel bisa menukarkan Telkomsel POIN miliknya untuk membantu renovasi puluhan sekolah di daerah Indonesia Timur. Untuk mengecek poin yang anda miliki cukup *777#. Program ini dapat diikuti seluruh pelanggan Telkomsel. Baik yang memiliki nomor Telkomsel baru atau lama yang masih aktif baik pascabayar maupun prabayar. Apabila anda memiliki Poin lebih dari 20 Poin. Anda dapat melakukan tukar poin berulang kali. - Tukarkan 20 Telkomsel POIN yang dimiliki melalui SMS dengan format: SEKOLAHKU kirim ke 777. POIN yang terkumpul akan dibagi rata untuk 48 sekolah di area Indonesia Timur. - Jika Anda ingin mendonasikan POIN secara langsung untuk sekolah yang...
Pada hari ini tim Redaksi Kabar Paciran berkesempatan mewawancarai Ahmad Farid , anggota Bawaslu Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Kamis (10/01/2019). Barangkali tidak banyak yang tahu bahwasannya sosok yang yang kami wawancarai ini sempat viral di media daring, setelah memperingatkan artis Arumi Bachsin. Saat menghadiri acara jalan sehat kaum perempuan di desa Tunggul, Kecamatan Paciran, pada gelaran Pilgub Jawa Timur Tahun 2018 yang lalu. Dibawah ini akan kami kutipkan kembali hasil wawancara kami dengan Pak Ahmad Farid. Pemilu akan dilaksanakan pada hari apa Pak? "Seperti kita ketahui bahwa gelaran pesta demokrasi atau yang biasa kita kenal dengan istilah 'Pemilu' akan digelar besok pada hari Rabu tanggal 17 April 2019 . Pemilu tahun 2109 ini akan memilih DPRD Kabupaten Lamongan , DPRD Provinsi Jawa Timur , DPR RI , DPD RI , dan Presiden RI . Jadi, besok saat hari pemilihan, setiap pemilih akan menerima 5 macam kertas suara." Berapa jumlah TPS yang...
Komentar
Posting Komentar