Denyut nadi perubahan zaman yang terus meningkat, mendorong pelaku usaha untuk berinovasi dan membuat banyak sajian es krim dengan citarasa yang beragam. Kehadiran beraneka macam es krim kemasan itu ikut meramaikan tren kuliner. Pada akhir zaman ini, (biar lebih religius) telah banyak bermunculan es krim kemasan yang dibungkus indah dan ceria menyesuaikan selera zaman kekinian, apesnya es krim kemasan itu telah banyak beredar di desa-desa.
Meski saat ini es krim kekinian mulai banyak beredar, hal itu tidak serta merta menggeser popularitas es krim tradisional yang masih sering diincar oleh para penikmat es krim tradisional garis keras. Selain rasa yang nikmat, es krim tradisional mampu membangkitkan timbunan kenangan masa lalu, citarasa es krim zaman dahulu memiliki rasa klasik, kenikmatan rasa dan kenangan yang ditimbulkan ini yang tak dimiliki oleh es krim kekinian.
Siang itu sepanjang pantai Lorena cukup ramai, maklum saja hari itu bertepatan dengan hari minggu, banyak wisatawan lokal yang lalu lalang. Di seberang jalan tampak gerobak dengan tiga roda sedang menyebarangi jalan raya untuk masuk ke jalan gang dusun. Payung yang berdiri kokoh di sisi kanan gerobak melindungi Pak Wagimin dari panasnya terik matahari. Sosok penjual es krim tradisional ini saya jumpai lagi di salah satu sudut gang dusun Penanjan. Tepatnya pada pukul 11.24 WIB. Minggu (14/10/2018).
Bisa dikatakan, sebagian besar warga Paciran tentu sudah tak asing lagi dengan es krim tradisional yang satu ini. Tekstur es krim yang lembut, rasa manisnya tak lekang dimakan waktu, tuntas memuaskan lidah, kadangkala tetesan es krim yang meleleh ikut menyeret ingatan ke masa lalu, pasrah menerima kembali kenangan untuk bernostalgia.
Selain citarasa es krim yang tak berubah, sejak pertama kali saya mengecapnya dulu. Raut wajah khas Pak Wagimin yang saya kenal sejak dulu juga masih sama. Tidak banyak berubah. Senyum ceria penjual es cream tradisional yang sudah cukup melegenda di kawasan pesisir desa Paciran ini menentramkan jiwa-jiwa yang terpapar suhu panas sinar matahari.
Maklum saja, akhir-akhir ini suhu panas yang melanda kawasan pesisir desa Paciran tak seperti biasanya, siang itu suhu panas matahari tembus di angka 32° C.
Dahsyatnya, es krim yang ditawarkan oleh Pak Wagimin dibuat tanpa mesin alias buatan tangan. Dengan harga jual eceran yang terjangkau. Seporsi es krim yang saya beli cukup ditebus dengan mahar Rp 2.000 saja. Kawan-kawan bisa menikmati seporsi es krim tradisional maha karya tangan Pak Wagimin ini tanpa merasa was-was, atau khawatir isi dompet menipis.
Jejak es krim legendaris ini dimulai saat Pak Wagimin nekat merantau ke Pantura, berangkat dari Solo bersama istri dan anak-anaknya, lantas menetap di desa Blimbing, kecamatan Paciran. Laki-laki yang merawat kumis dengan rapi ini masih telaten berjualan sejak saya piyik (baca: balita) hingga sampai saat ini masih berjualan es krim keliling di desa Paciran dan sekitarnya.
Sebagaimana lazimnya orang perantauan. Tukiyem istrinya Pak Wagimin, turut menambah penghasilan keluarga dengan berjualan jamu gendong.
Data informasi ini saya peroleh dari penuturan kawan Wewer (bukan nama sebenarnya), dia warga desa Blimbing, yang kebetulan masih tetangga dengan Pak Wagimin.
(tonggo kok lali jenenge iku piye to koe iku, Wer!)
KABAR PACIRAN - Beberapa saluran air di dusun Jetak, desa Paciran, kabupaten Lamongan, mulai hari ini dinormalisasi untuk mengantisipasi ancaman genangan air pada saat musim hujan, Jumat (04/01/2019) pagi. Kepala dusun Jetak Bagus Setiyawan mengatakan, saat ini ada beberapa saluran air yang dinormalisasi. "Saat ini ada banyak saluran penghubung yang sedang kami kerjakan. Terutama pengerukan endapan yang ada di setiap saluran," jelasnya kepada redaksi Kabar Paciran. Program normalisasi ini dikerjakan bersama warga yang sangat antusias. Hal ini senada dengan program pemerintah pusat yang dituangkan dalam program desa, yang mengusung asas gotong-royong, juga sering di galakkan dengan selogan PKT (Padat Karya Tunai). Dalam kerja bakti tadi pagi, warga secara tak sengaja didatangi tamu biawak, oleh warga sekitar hewan ini biasa disebut 'Nyabek". Demi kelancaran dan kenyaman bersama, biawak tersebut ditangkap untuk diamankan. Foto: Bagus Setiyawan.
KABAR PACIRAN - Menjelang pergantian tahun pihak operator seluler Telkomsel mengadakan program Poin Renovasi Sekolah. Program Renovasi Sekolah dimulai dari tanggal 1 Oktober - 31 Desember 2018. Program tukar Poin ini untuk membantu Renovasi Sekolah di Timur Indonesia dengan cara menukar Telkomsel POIN yang anda punya. Pelanggan Telkomsel bisa menukarkan Telkomsel POIN miliknya untuk membantu renovasi puluhan sekolah di daerah Indonesia Timur. Untuk mengecek poin yang anda miliki cukup *777#. Program ini dapat diikuti seluruh pelanggan Telkomsel. Baik yang memiliki nomor Telkomsel baru atau lama yang masih aktif baik pascabayar maupun prabayar. Apabila anda memiliki Poin lebih dari 20 Poin. Anda dapat melakukan tukar poin berulang kali. - Tukarkan 20 Telkomsel POIN yang dimiliki melalui SMS dengan format: SEKOLAHKU kirim ke 777. POIN yang terkumpul akan dibagi rata untuk 48 sekolah di area Indonesia Timur. - Jika Anda ingin mendonasikan POIN secara langsung untuk sekolah yang...
Pada hari ini tim Redaksi Kabar Paciran berkesempatan mewawancarai Ahmad Farid , anggota Bawaslu Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Kamis (10/01/2019). Barangkali tidak banyak yang tahu bahwasannya sosok yang yang kami wawancarai ini sempat viral di media daring, setelah memperingatkan artis Arumi Bachsin. Saat menghadiri acara jalan sehat kaum perempuan di desa Tunggul, Kecamatan Paciran, pada gelaran Pilgub Jawa Timur Tahun 2018 yang lalu. Dibawah ini akan kami kutipkan kembali hasil wawancara kami dengan Pak Ahmad Farid. Pemilu akan dilaksanakan pada hari apa Pak? "Seperti kita ketahui bahwa gelaran pesta demokrasi atau yang biasa kita kenal dengan istilah 'Pemilu' akan digelar besok pada hari Rabu tanggal 17 April 2019 . Pemilu tahun 2109 ini akan memilih DPRD Kabupaten Lamongan , DPRD Provinsi Jawa Timur , DPR RI , DPD RI , dan Presiden RI . Jadi, besok saat hari pemilihan, setiap pemilih akan menerima 5 macam kertas suara." Berapa jumlah TPS yang...
Bagaimana kabar penjual Es gudir Wak Basri?
BalasHapus